Senam
Lantai
A. Pengertian senam lantai
Senam lantai pada umumnya
disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai
adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri
dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan,
atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan
atau belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam
harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik,
serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam
pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu
90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat
dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu
benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1
meter untuk menjaga keamanan.
B. Macam-Macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1. Guling ke
depan (Forward Roll)
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah
untuk melakukan guling ke depan :
Ø Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
Ø Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan,
letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
Ø Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
Ø Sentuhkan bahu ke matras.
Ø Bergulinglah ke depan.
Ø Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan
posisi tangan merangkul lutut.
Ø Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian
berdiri tegak.
2. Guling ke
belakang (Backward Roll)
Ø Posisi awal guling ke belakang :
a.
Posisi jongkok,
kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b.
Kepala menunduk
dan dagu rapat ke dada.
c.
Kedua tangan
berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
d.
Jatuhkan pantat
ke belakang, badan tetap bulat.
e.
Pada saat
punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala.
f.
Pada saat kedua
ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan
matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
g.
Ambil sikap
jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.
Ø Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling
kebelakang :
a.
Penempatan
tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b.
Keseimbangan
tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap
tubuh kurang bulat
c.
Salah satu
tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan
untuk menumpu diatas matras.
d.
Posisi
mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke
samping.
e.
Keseimbangan
tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)
Ø Cara memberi bantuan guling kebelakang :
a.
Menopang dan
mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah
guling
b.
Membantu
mengangkat panggul dan membawa kearah guling
3. Lompat
harimau
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan
teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur
dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan
gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
Ø Cara melakukannya sebagai berikut:
a.
Berdiri tegak,
kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b.
Kedua kaki
menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan
menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c.
Kedua tangan
menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat
berada diatas ujung kuda-kuda.
d.
Sikap akhir
jongkok terus berdiri.
4. Hands Stand
Ø Cara melakukannya sebagai berikut:
a.
Sikap permulaan
berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
b.
Bungkukkan
badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit
ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
c.
Ayunkan tungkai
belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d.
Kedua tungkai
rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e.
keseimbangan.
5. Meroda
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua
kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari
melakukan satu kali gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di
tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
a.
Mula-mula
berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus
ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
b.
Kemudian
jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri,
kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak
tangan di samping tangan kiri.
c.
Saat kaki kanan
diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan
serong ke samping.
d.
Kemuidan
letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul
dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e.
Badan terangkat,
kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.
Ø Cara memberikan bantuan merodadalah sebagai berikut :
a.
Pembantu
memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan
meroda .
b.
pada saat badan
dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, pembantu segera memegang
kedua sisi pinggulnya .
c.
Pada waktu
gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi pinggulnya sampai
kedua kaki menumpu di lantai .
6. Lompat
Jongkok
Ø Cara melakukan lompat jongkok :
a.
Awalan lari cepat
badan condong kedepan
b.
Kedua kaki
menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah
kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c.
Saat tangan menyentuh
pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang
diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus
dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d.
Mendarat dengan
ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
7. Round Off
Ø Round off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri
dari :
a.
Melakukan hand
stand dengan berputar pada sumbu tegak.
b.
Menolak dengan
ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Ø Cara melakukan :
a.
Melakukan hand
stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan
bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b.
Sama dengan
atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan
tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu
tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c.
Melakukan hand
stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2
tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari
menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d.
Melakukan
latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan
meninggalkan lantai.
e.
Melakukan
latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama
sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan
tangannya dengan baik.
f.
Melakukan
latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan
langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
8. Lompat
Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan
membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a.
Setelah awalan
dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b.
Pada saat tangan
menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke
samping).
c.
Tolakan tangan
kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d.
Setelah kaki
melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e.
Mendaratkan
kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
9. Head Stand
Ø Cara Melakukan Head Stand :
a.
Berdiri dengan
kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua
tangan.
b.
Sikap permulaan
membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga
sama sisi.
c.
Angkat tungkai
ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke
depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d.
Berakhir pada
sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Ø Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan
head stand yaitu:
a.
Penempatan kedua
tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b.
Kekakuan pada
leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c.
Otot-otot leher,
sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d.
Akibat dari poin
b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e.
Alas
dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa
sakit.
f.
Terlalu cepat/kuat
pada saat menolak.
g.
Sikap tangan
yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
10.
Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan
terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada
gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan
pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk
meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
Ø Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a.
Sikap permulaan
berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b.
Kedua kaki
ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c.
Kedua tangan
diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d.
Posisi badan
melengkung bagai busur.
11.
Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat
keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak
tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut
berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Ø Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a.
Tidur
terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
b.
Angkat kedua
kaki lurus ke atas dan rapat.
c.
Yang menjadi
landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
d.
Pertahankan sikap
ini beberapa saat.
12.
Guling Lenting
Ø Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
lenting tengkuk
a.
Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan
diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di
matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara
kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap
lurus.
b.
Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah
mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera
dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan
dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c.
Sikap Akhir
Ketika layangan
selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan
tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
13.
Salto
Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: pesenam itu dengan
gesitnya melakukan beberapa kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar